Mata
Kuliah :
Ilmu Sosial
Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
Urbanisasi Pasca
Lebaran
Kelas
: 1-KA28
Tanggal Penyerahan Makalah : 29 Oktober 2013
Tanggal Upload Makalah : 30 Oktober 2013
P E R
N Y A T A A N
Dengan ini saya
menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya
siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
Tanda Tangan
|
12109064
|
Rizki Kurniasari
|
Program Sarjana
Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat
kami selesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini penulis susun untuk tugas mata
kuliah Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) yang akan diserahkan tanggal 29 Oktober 2013.
Makalah
ini dapat kami kami susun berkat bantuan dan kerja sama yang baik antara
berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kalau kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Yth.
Bapak M. Burhan Amin, selaku dosen Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) sekaligus
pembimbing dalam penulisan makalah ini. Berkat petunjuk dan bimbingan beliau,
segala kesulitan penulis dapat diatasi;
2. Yang
tercinta kedua Orangtua yangs selalu memberikan dukungan moral maupun moril
dalam membuat makalah ini.
3. Teman
- teman 1ka28 yang ikut berpartisipasi.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka.
Bekasi, 29 Oktober 2013
Rizki Kurniasari
i
Daftar Isi
KATA
PENGANTAR
i
DAFTAR
ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG URBANISASI 1
1.2.
TUJUAN URBANISASI 2
1.3.
SASARAN URBANISASI 3
BAB II PERMASALAHAN
2.1.
KEKUATAN URBANISASI 4
2.2.
KELEMAHAN URBANISASI 5
2.3. PELUANG URBANISASI 5
2.4.
TANTANGAN URBANISASI 6
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN 7
3.2.
REKOMENDASI 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
- Pengertian
Urbanisasi
Urbanisasi merupakan suatu topik yang
pengertianya berkaitan dengan derasnya arus balik Lebaran. Peningkatan jumlah
penduduk, terutama pasca Lebaran, di kota-kota besar seperti Jakarta, menjadi
problema yang belum terpecahkan. Pertambahan penduduk itu berasal dari arus
urbanisasi sejumlah daerah melalui arus balik Lebaran. Arus urnbanisasi tidak
dapat dihindari oleh kota – kota besar.urbanisasi merupakan masalah persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota yang akan menimbulkan
permasalahannya. Maka dari itu , sebagian besar dari mereka datang ke Jakarta
untuk mencari pekerjaan, baik di kantor maupun di sektor informal, seperti pedagang
dan pembantu rumah tangga. Sebenarnya apa yang memaksa masyarakat urban itu
berbondong-bondong ke kota? Padahal cerita soal kegagalan masyarakat urban
mengais rejeki di kota besar jauh lebih banyak dibanding cerita sukses
masyarakat urban. Maka dari banyaknya terjadi urbanisasi .Tak henti-hentinya
media cetak dan elektronik menayangkan betapa kejamnya kota besar. Jumlah
pengangguran kota besar yang kian membengkak, perampokan, pembunuhan,
pemerkosaan dan sebagainya adalah sekilas gambaran kehidupan kota besar.
Persoalan yang ditakutkan pemerintah kota terhadap para urban pasca lebaran,
bukanlah persoalan bertambahnya jumlah penduduk kota.Tapi yang dikhawatirkan
adalah kalau mereka yang berbondong ke kota itu hanya berbekal semangat, tanpa
bekal keterampilan atau kecakapan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup di kota.
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Friedmann dan Wolff, 1982 dalam
Mardiansjah, 2007a, urbanisasi merupakan suatu proses transformasi yang
meliputi perpaduan dari banyak proses, di antara lain proses fisik, ekonomi,
sosial, politik, budaya di wilayah pedesaan atau kota kecil menjadi suatu
wilayah perkotaan. Berdasarkan pendapat di atas dan paparan hasil penelitian
Firman dibawah ini bahwa pertumbuhan perkotaan tidak hanya terjadi di kota-kota
besar saja tetapi kota-kota kecil pun mengalaminya walaupun dalam skala yang
relatif kecil.
Munculnya beberapa aglomerasi perkotaan
pada Kabupaten Tegal berimplikasi pada perlunya penguatan penyediaan
infrastruktur dan fasilitas pelayanan perkotaan. Kebutuhan penyediaan
infrastruktur dan fasilitas pelayanan perkotaan tersebut merupakan salah satu
implikasi dari peningkatan jumlah penduduk di setiap aglomerasi perkotaan yang
ada. Banyak masyarakat yang melakukan urbanisasi karena untuk mencari pekerjaan
yang layak baginya . Tapi, terkadang jika orang melakukan urbanisasi malah akan
mendapat suatu musibah yang menimpanya. Konsep pembangunan kota yang berkelanjutan, salah satunya menghendaki adanya
pereduksian kegiatan transportasi.
Pada satu sisi kegiatan transportasi
berpeluang mengurangi tingkat konsumsi energi, terutama apabila dikaitkan
dengan kondisi dan ketersediaan teknologi transportasi pada saat ini maka hal
ini dapat dipandang sebagai pengurangan konsumsi energi fosil yang merupakan
sumber daya yang takterbaharukan. Pada sisi lain, pereduksian transportasi juga
berpeluang mengurangi terjadinya emisi karbon dari kegiatan transportasi yang
merupakan salah satu faktor utama terhadap terjadinya fenomena pemanasan
global. Dari sudut pandang kerangka pembangunan wilayah dan kota berkelanjutan
dimana konsep tersebut menghendaki dilakukannya kontribusi dari setiap
lokalitas yang ada di dunia untuk melakukan tindakan-tindakan yang berkontribusi
pada keberlanjutan dunia Jumlah penduduk, komposisi umur, dan laju pertambahan
atau penurunan penduduk dipengaruhi oleh fertilitas (kelahiran), mortalitas
(kematian), dan migrasi (perpindahan tempat) karena ketiga variabel tersebut
merupakan komponen–komponen yang berpengaruhterhadap perubahan penduduk. Jumlah
penduduk masih cukup tinggi.
Ada banyak faktor yang mendorong
terjadinya urbanisasi. Salah satu di antaranya adalah karena tidak
diberdayakannya lahan-lahan pertanian yang ada di desa secara maksimal dan
menyeluruh. Indonesia merupakan negara agraris yang mana 60 persen penduduknya
mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Potensi pertanian di daerah seperti
padi, singkong, jagung dan kedelai serta umbi-umbi lainnya begitu luar biasa.
Selain itu roda perekonomian akan bergerak sehingga dapat memberdayakan perekonomian
masyarakat perdesaan. Mereka yang tidak memiliki keterampilan, tentunya akan
kalah bersaing untuk mendapatkan lapangan kerja diperkotaan. Dan pada akhirnya
akan menambah jumlah pengangguran diperkotaan yang menumbuhkan potensi
kerawanan keamanan. Tuntutan kebutuhan hidup yang mesti dipenuhi, membuat orang bisa gelap mata untuk kemudian tergoda melakukan perbuatan kriminal
1
Pencopetan, penodongan atau perampokan banyak terjadi karena dorongan kebutuhan
ekonomi. Dibutuhkan partisipasi dan kerja sama dari seluruh elemen mulai dari
lembaga pemerintah dan nonpemerintah, para ahli di bidang pertanian, lembaga
masyarakat hingga seluruh pihak yang terkait.
Dengan semangat kebersamaan dan
gotong-royong, revitalisasi pertanian akan terwujud sehingga laju urbanisasi
bisa ditekan dan bukan mustahil beberapa tahun ke depan penduduk yang ada di
desa justru enggan berurbanisasi karena mereka telah mendapatkannya di kampung
halaman tanpa harus merantau ke kota.
1.2
Tujuan Urbanisasi
Tersedianya lapangan pekerjaan yang
lebih luas juga menjadi daya tarik seseorang melakukan urbanisasi dengan
harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat meningkatkan
tingkat perekonomian keluarganya.sedangkan dipedasaan lapangan pekerjaannya
sangat terbatas dan kalaupun ada penghasilan yang diperoleh bekerja didesa
tidak sebesar dengan penghasilan kalau bekerja di kota. Jika dilihat dari sisi
ekonomi, orang lebih memilih urbanisasi karena tidak dapat di pungkiri, bahwa
peluang mendapat pekerjaan di kota relative lebih tinggi dibandingkan di desa.
Selain itu bsa di lihat dari banyaknya pusat-pusat produksi atau kawasan
industri di kota. Selain untuk meningkatkan taraf hidup, bagi mereka
yangmelakukan urbanisasi juga bias belajar gaya hidup di perkotaan, tetapi
harus hati-hati dengan pergaulan yang ada di masyarakat kota. Karena sangat
berbeda gaya hidup di kota dengan di desa.
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa
urbanisasi begitu tinggi hingga tak terkontrol. Salah satunya adalah dari
peninggalan kebijakan jaman orde baru yang masih menyisakan masalah hingga
dewasa ini. Karma banyak hal-hal yang menarik , dan banyak kegiatan yang bias
dilakukan di perkotaan, bahkan bias menguntungan diri sendiri, tetapi kita juga
harus bias mengontrol jiwa kita, jika kita hidup di perkotaan. Karena tidak
segampang hidup di pedesaan. Hidup di perkotaan jika tidak ada usaha dari diri
sendiri untuk melakukan kegiatan yang menguntungkan, akan terjadi
sebaliknya.Mencari pekerjaan yang layak dikota untuk mendapatkan materi juga
sebaga sarana menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku sekolah maupun
kuliah. Kota –kota besar merupakan kota tujuan arus urbanisasi, hal ini bisa
kita pahami
2
karena kota merupakan pusat pemerintahan,pusat industri, pusat
perdagangan baik barang maupun jasa.sasaran seseorang melakukan urbanisasi
adalah untuk mengisi kekurangan tenaga kerja terutama disektor industri.karena
industri merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
1.3 SASARAN
Pasti kalian sudah pada tau pengertian
urbansasi , yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Kenapa demikian ?
karena para urbanisasi ingin mendapat kehidupan yang layak dari sebelumnya.
Tempat yang sering di datangi para urbanisasi yaitu di kotakota yang besar ,
karena lebih mudah mendapat pekerjaan . tetapi selain itu , juga harus ada
usaha dari diri sendiri, karena kesengan pribadi tidak akan munvul dengan
sendirinya. Daerah perkotaan yang besar, selain itu juga terdapat kawasan2
industri, yang sering di datangi oleh para urbanisasi. Tersedianya lapangan
pekerjaan yang lebih luas juga menjadi daya tarik seseorang melakukan
urbanisasi dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat
meningkatkan tingkat perekonomian keluarganya.sedangkan dipedasaan lapangan
pekerjaannya sangat terbatas dan kalaupun ada pengahasilan yang diperoleh
bekerja didesa tidak sebesear dengan penghasilan kalau bekerja di kota. Hal ini
bisa kita lihat lewat kehidupan pedesaan yang rata–rata bergerak disektor agraris
yang tidak banyak membutuhkan tenaga kerja untuk melakukan proses produksinya. Impian
untuk menjadi orang sukses juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
seseorang melakukan urbanisasi, karena perkotaanlah yang memberikan peluang
cukup besar untuk mewujudkan impiannya itu. Biasanya seseorang yang telah
menyelesaikan sekolah atau kuliahnya yang mereka pikirkan adalah mencari
pekerjaan yang layak dikota untuk mendapatkan materi juga sebaga sarana
menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku sekolah maupun kuliah.
3
BAB II
PERMASALAHAN
II. Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk
analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Karena
itu, untuk mempermudah penjelasan pada urbanisasi pasca lebaran ,analisa ini
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat
baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah
semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang
sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi. Analisa ini
terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
- S = Strength (kekuatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau materi yang sekarang ini yaitu urbansasi pasca lebaran.
- W = Weakness (kelemahan),adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
- O = Opportunity (kesempatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
- T =Threat (ancaman), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
2.1 KEKUATAN URBANISASI ( Strength )
Seperti yang kita ketahui , urbanisasi
untuk meningkatkan taraf kehidupan seseorang. Tetapi selain itu banyak hal yang
positif dari urbanisasi biasanya masyarakat yang hidup di perkotaan, cara berfikirnya
lebih luas dibandingkan masyarakat yang hidup di pedesaan. Dalam konteks yang
lebih luas, urbanisasi berpengaruh besar bagi dunia industri, dengan banyaknya
kaum urban yang secara berbondong-bondong datang ke kota, tentu pihak-pihak
industri tidak perlu lagi bersusah payah mencari sumber daya manusia untuk
mengisi sebagai tenaga kerja
4
pada industri mereka. Apalagi jika mereka
sebelumnya telah memiliki keterampilan yang cukup, tentu hal tersebut menjadi
suatu modal barharga bagi dunia industri. Urbanisaasi membawa dampak positif
apabia penduduk yang melakukan urbanisai mempunyai skill yang sesuei dengan
kriteria untuk mengisi kekosongan tenaga kerja dari industri dan lembaga
lainya.hal ini akan menciptakan sebuah hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan antara pengusah atau lembaga dengan tenaga kerjanya Paradigma
sentralisasi pemerintahan dan pembangunan ekonomi terpusat adalah hal yang
menjadi faktor pendorong terjadinya urbanisasi dengan konsentrasi migrasi yang
tidak sehat. Daerah kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi
ekonomi daerah.
2.2 Kelemahan ( weakness )
Urbanisasi, selain ada kentungan namun
ada juga kerugianya ataupu kelemahannya dari urbanisasi . Banyak penduduk yang
melakukan urbanisasi tidak memiliki skill,sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan tenaga kerja industri atau lembaga yang ada. hal ini tentunya akan
menimbulkan peningkatnya angka penganggura dikota dan hal ini tentunya akan
memicu naiknyaAlih-alih kemajuan yang didapatkan dari urbanisasi, justru
urbanisasi malah jadi biang kerok berbagai permasalahan pelik kota. Kemiskinan,
pengangguran, pemukiman kumuh, banyaknya gepeng (gelandangan dan pengemis),
tingkat kriminalitas tinggi adalah sebagian contoh akibat langsung maupun tidak
langsung dari urbanisasi tingkat angka kemiskinan diperkotaan. Maka dari itu ,
jika melakukan urbanisasi , selain harus mempunyai skill juga harus mempunyai
usaha yang besar dan niat . karena hidup di perkotaan yang besar tidaklah
mudah. Hal tersebut tidak di pikirkan oleh para masyarakat yang melakukan
urbanisasi,jelas kita lihat di jalanan/lampu merah banyak orang mengemis dari
anak kecil sampai orang tua kita tidak berbuat apa apa karena itu sudah resiko
atau pilihan mereka. Sebelum melakukan urbanisasi , terlebih dahulu harus
dipikirkan yang mantap , agar percaya diri dan tidak ada keraguan .
2.3 Peluang ( Opportunity )
Peluang dari urbanisasi yaitu sangat
banyak , mungkin tidak bias di jabarkan semua . Seperti yang kita bahas dari
tadi , para urban bias mendapatkan pekerjaan yang layak dan mendapatkan gaji
yang cukup untuk kebutuhannya sehari2, juga dapat
5
berfikir dengan luas. Karena
urbanisasi dapat meningkatkan taraf kehidupan seseorang . banyak perkotaan
besar yang terdapat kawasan-kawasan industri, oleh karena itu dimungkinkan
tidak ada pengangguran. Kota selain sebagai pusat pemerintahan juga merupakan
pusat kegiatan perekonomoian,banyak peluang – peluang yang ada disana mulai
dari lapangan kerja yang luas,peluang untuk melakukan kegiatan
perdagangan,peluang untuk melakukan kegiatan usaha dll.tergantung dari penduduk
yang melakukan urbanisasi bisa melihat dan memanfaatkan peluang – peluang
tersebut.
2.4 Tantangan / Hambatan ( Threats )
Jika para urban ingin mencari pekerjaan,
itu harus memiliki skill yang kuat . karena persaingan di perkotaan besar itu
sangat sulit . banyak masyarakat kota yang pinter. Jadi, masyarakat urabanharus
memiliki niat dan usaha yang besar untuk bersaing dan untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak untuknya juga dapat memenuhi kebuhannya sehari-hari. contoh : di
industri-industri masih ada pabrik-pabrik yang merekrut pekerjanya selalu
mengutamakan penduduk aslinya dibanding pendatang.
6
BAB
3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Urbanisasi merupakan proses yang tidak
dapat dihindari lagi. Dengan adanya urbaniasi banyak orang ingin memperbaiki
keadaan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup mereka. Banyak kota-kota besar
yang menjadi tujuan urbanisasi karena kota-kota besar tersebut memiliki
lapangan pekerjaan yang luas. Walaupun begitu, banyak dari mereka yang
melakukan urbanisasi hanya sekedar ingin merubah nasib tanpa kesiapan yang
matang. Tradisi itu tidak semakin berkurang tapi malah semakin bertambah, dan
itu menjadi perkara yang serius bagi pemerintah daerah untuk mengatur
urbanisasi dan pertumbuhan penduduknya.
3.2 REKOMENDASI
Karena semakin banyaknya orang atau
penduduk yang melakukan urbanisasi membuat kini urbanisasi menjadi sulit untuk
dikontrol. Karena urbanisasi tidak dapat dihindari lagi, maka sebagai solusi
sebaiknya pemerintah melakukan penangan yang lebih serius dengan cara
pengalihan tempat tujuan urbanisasi.
·
Membuka lapangan pekerjaan didaerah-daerah
khususnya pedesaan.
·
Meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana di derah pedesaan.
·
Menyetaran kota-kota lain dengan
kota-kota besar yang telah bekembang agar kota yang telah berkembang tidak
semakin padat.
·
Sosialisasi kepada masyarakat tentang
lapangan pekerjaan lebih ditingkatkan lagi agar tidak ada lagi orang yang
melakukan urbanisasi tanpa mempunyai kemampuan yang memedai.
Mungkin bila hal tersebut dapat
diwujudkan, maka urbanisasi penduduk akan lebih bisa dikendalikan dan kegiatan
perekonomian akan lebih merata pada setiap daerah.
1. http://premasai.wordpress.com/2007/10/23/urbanisasi-pasca-lebaran/
2.http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Urbanisasi+Pasca+Lebaran&dn=20100929060736
3. http://www.sripoku.com/view/46623/urbanisasi_dan_lebaran
4. http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=58489
5. http://eprints.undip.ac.id/5186/1/
6. http://kampus.okezone.com/read/2010/09/25/367/375961/revitalisasi-sektor-pertanian
0 komentar:
Posting Komentar